Aku berjalan dengan payung di atasku,,saat itu hujan masih rintik2. selangkah demi selangkah aku berjalan menuju grosir di simpang jalan, baru semenit aku berjalan, hujan mulai turun dengan derasnya, aku pun mempercepat langkahku yang kadang2 aku berlari dan berjalan lagi..
Akhirnya aku pun sampai di grosir. Untuk membeli puple orange, minuman yang selalu ku minum seblum tidur,,
setelah transaksi selesa, aku keluar dari grosir,, ku temui situasi cuaca di luar sedang hujan yang disertai angin dan petir, terlihat di seberang jalan para pengemudi sepeda motor, berhenti dan berteduh di pinggiran toko,,
aku berniat pulang, saat aku hendak membuka payungku, tiba2 ada seorang pengemudi berhenti dengan cepatnya. Dia bergegas turun dari motornya lalu berlari ke arah ku, dan berdiri tepat di sampingku, ku perhatikan dia membuka helmnya dan terlihat lah wajah cantik yang tadi tersembunyi.
ku amati dia, tampaknya dia kesal dan gelisah, mungkin dia pengen cepat pulang, tapi hujan saat tu sangatlah deras.
Aku menutup kembali payung yang tadi sudah ku buka, dalam hati ingin rasanya aku menghampirinya, tapi aku bingung kalimat apa yang harus ku ucapkan untuk mengawali percakapan ku. ku yakinkan diri, aku pun mencoba bicara padanya.
"Enggak bawa mantel hujan ya mbak,,?"
"Ehh. . . . . . . Eggak bang, kalo bawa pasti udah jalan daritadi,,,"
"rumah kamu dimana??"
"Di jalan setia budi bang,"
"wah masih jauh lah kalo begitu,,"
"iya bang,,"
"baru pulang kerja ya,"
"enggak,, baru pulang dari rumah teman, pulang kerjanya udah dari tadi sore, tapo maen ke rumah temen dulu tadi,,
"oia, nama ku teguh.. (sambil mengajak jabatan)
"hmm raina bang.
"Apa?"
"Raina. . ."
"Waw, berarti kamu ini adalah ratu hujan donk,"
"ratu hujan??"
"dalam bahasa inggris Rain kan arti nya hujan,"
"ahh abang bisa ajja. ,wkwkwk,,"
"raina kan ratu hujan, seharusnya bisa lah menghentikan hujan ini,,"
"hahaha, tp enggak bisa bang. ."
"Oia, abang tinggal dimana?"
"Di gang itu, (sambil menunjuk ke arah gang)
"lantas kenapa belum pulang,,?"
"hujannya masih deras,,"
"abang kan bawa payung,,"
"iya, tapi payungnya bolong. . .Jadi kalo d pake pasti kena hujan,,"
"mana coba lihat,,(dy mrampas payungku) kletuk, bolongnya mana tu gaada ?? Ah bohong aja abang ini, huuhh,,
" hmm.. sebenernya aku udah mau pulang, tapi ada yang sedang aku tunggu,,"
"menunggu apa bang?"
"menuggu.... hujannya berhenti,"
"ya kelamaan lah bang,"
"bukan2 itu, ouh abang nugguin istri abang pulang turun dari angkot ya,?"
"hehh sembarangan, aku masih lajang ya,"
"tuh buktinya ada cincin di jari abang, (sambil menunjuk ke arah jari ku),
"hahaha, ini bukan cincin kawin, ini hanya penghias jari aja,,"
"ouh,, jadi abang nungguin siapa?"
"Emmm aku nungguin kamu,
"nungguin aku,"
"bukan nungguin aku, tapi nungguin kamu,"
"iya sama aja itu, kamu itu maksudnya aku,"
"haa????? yang bener kamu itu aku, kok bsa?"
"Ahh gak usah becanda bang,,"
"hahaha oke2,,, iya aku nungguin aku, ehh maksudnya nungguin kamu,"
"nungguin apa nih maksudnya,?"
"nugguin kamu pulang, kalo kamu udah pulang barulah aku pulang,"
"udah gak apaapa bang, kalo mau plang, pulang aja, raina berani kok sendirian,"
"gapaapa udah terlanjur basah. Hahaha. . . ."(tertawa bersama)
"abang ini asyik ya.,
"raina juga, aku pikir tadi itu raina itu cewek yang sombog, eeh ternyata ramah tamah..
"Gak semua cewek itu sombong bang, cewek sombong hanya untuk melindungi diri nya dari orang jahat,, tapi sebenarnya enggak sombong,.
"Berarti abang bukan termasuk orang jahat kan,"
"saat in bukan, gak tau deh kenyataannya gimana.
Raina enggak pulang? hujannya udah mulai berhenti tuh,,"
"tunggu sebentar lagi aja bang,"
"abang kalo mau pulang, udah pulang aja duluan bang,"
"enggak lah aku mau nemenin raina disini sampe pulang,,"
(kring kring, hp nya berbunyi)
(haloo, raina lagi berteduh ma, di jalan karya,, iya maa.)
"Mama kamu ya yang nelpon,"
"iya bang,"
"tuh khawatir tuh kan,,"
kring . . Kring. .
(Lagi berteduh yeank. . . Di jln karya, tadi abis pulang kerja kerumah rini dulu,, iya yeank,)
"wah eank kamu juga ikutan khawatirkan,"
"hahahaha, loh kenpa ketawa,,?"
" soalnya yang barusan nelpon tuh bukan eank aku bang,
tapi yayank ku, alias pacar ku bang, hahaha abang ini lucu sangat, hahahaha,"
"oh yaa, haha. Kayaknya hujan nya udah berhenti nih,"
"iya udah bang , aku permisi pulang ya bang,"
"ya udah silahkan, hati2 ya di jalan,!!!"
"iya bang makasih,"
dan dia pun meghidupkan sepeda motornya dan pergi,
aku melihatnya perlahan2 sampai dia tak terlihat lagi, berganti dengan kendraan lain,
hmm. . .(Sembil membuka minuman yang ku beli tadi) Padahal aku pengen
minta n0mor hape nya tapi ternyata dia udah punya pacar, hmm, , ya
sudahlah...
SALAM BLOGSITUSI
By : Teguh Hermawan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar